Mitosnya, Anda perlu bakat untuk menjadi seniman.
Faktanya, beberapa orang memang memiliki bakat seni yang lebih daripada yang lain. Akan tetapi, khawatir tentang apakah Anda berbakat atau tidak hanya membuang-buang energi. Setiap orang dapat belajar agar dapat menguasai teknik dasar melukis yang baik dan belajar meningkatkan kreativitas mereka. Hanya dengan memiliki "bakat" saja tidak menjamin Anda akan menjadi seniman yang baik karena dibutuhkan lebih dari itu untuk menjadi kreatif.
Tentu saja apabila Anda percaya atau orang lain percaya bahwa Anda sudah memiliki "bakat" ketika Anda baru memulai membuat karya seni akan lebih mudah pada awalnya daripada Anda harus berusaha untuk membuat karya seni yang bagus terlebih dahulu baru setelah itu Anda mendapatkan respon positif. Tapi mengandalkan bakat hanya akan ampuh sampai masa tersebut. Cepat atau lambat Anda akan merasa kalau bakat Anda tidak cukup. Lalu, harus bagaimana lagi?
Jika Anda telah berusaha untuk mengembangkan keterampilan artistik, mulai dari mencari tahu kegunaan setiap kuas yang berbeda sampai dengan mencari tahu bagaimana warna berinteraksi. Dan jika Anda juga sudah secara aktif mengejar ide-ide kreatif, bukan hanya mengharapkan ide kreatif tersebut datang kepada Anda, Anda tidak lagi bergantung pada bakat. Anda sudah melangkah lebih jauh lagi, pada tingkatan yang lebih tinggi. Anda sudah siap berkarya untuk jangka panjang.
Dan jika Anda percaya bahwa Anda tidak punya bakat seni sama sekali? Mari kita lupakan klise bahwa setiap orang pasti memiliki beberapa bakat khusus dan aspek kreatif pada bidangnya masing - masing. Jika Anda benar-benar percaya Anda tidak memiliki kemampuan artistik, Anda tidak akan memiliki keinginan untuk melukis. Keinginan inilah, yang dikombinasikan dengan ketekunan dan pembelajaran yang sistematis tentang teknik melukis yang membuat seorang seniman sukses, bukan bakat.
Diolah dari http://painting.about.com/od/paintingforbeginners/ss/Artist_Myths.htm
Jumat, 11 Juli 2014
Langganan:
Postingan (Atom)